Selasa, 25 Maret 2014

Hujan

Hujan... Apa ada yang suka dengan hujan seperti saya? Meskipun hujan itu membuat beberapa tanaman mati, membuat baju kita basah, membuat jemuran tidak kering, membuat yanh tadinya langit terang menjadi gelap, membuat banjir, membuat sakit kepala, membuat flu, dan mungkin masih banyak lagi... Namun, dengan itu semua yang terjadi karna hujan aku tetap menyukai hujan... 1 sebab mengapa aku sangat menyukai hujan... Tapi bukan karna pelangi... Aku suka hujan karena setelah hujan, udara menjadi bersih dan gak ada polusi... Meskipun hanya memberi efek sebentar... Namun aku suka... (^-^)

Mungkin sebuah cerita...

Dia... Apa yang bisa mendeskripsikan tentang dia  ?

Tadi setelah aku bertemu dengan teman dekat laki lakiku... Suara panggilan dari-Nya pun terdengar untuk mengajakku mengunjungi rumah Allah melaksanakan ibadah 5 waktu... Disana, aku mensucikan diriku terlebih dahulu... Seusai itu tak tau sejak kapan dan mengapa aku sering sekali mencari dia... Ingin melihatnya... Dan dengan kehendak-Nya aku rasa aku bertemu dia tepat saat dia selesai menunaikan ibadah sunnah sebelum solat... Dia berbeda, karena dia menggunakan kacamata... Dia berada di barisan paling depan, saat seseorang mengumandangkan komat aku bingung hendak menunaikan ibadah wajibku dibarisan mana dan disebelah mana karena saat itu semua barisan berantakan sedangkan keutamaan solat berjamaah adalah barisan yang rapih lurus dan rapat... Aku melirik dia... Aku melihatnya denang sombong... Aku berfikir kalau saja aku berani berdiri disebelahnya dan melaksanakan ibadah wajibku itu dengan tanpa teganggu oleh kehadirannya dengan aura tubuhnya yang seperti itu... Dia itu seakan penyihir es yang membuat tanganku terasa dingin tanpa tau sebabnya... Tapi dia berbeda... Dulu, saat dia mengejar ngejar teman dekat laki lakiku dari pesan pesan yang dia kirimkan untuk teman dekat laki lakiku itu mendeskripsikan dia itu seorang wanita yang lucu atau sok lucu ya? Entahlah seperti apa... Jika kalian mrlihatnya mungkin kalian juga akan bingung... Namun jujur itu menggelikan... Tapi, setelah kejadian pemilihan itu... Dia terlihat lebih menyeramkan dari pada sejak pertama kita bertemu dan dia melirikku seakan dia diatas aku... Mungkin itu sebabnya mengapa dia seperti penyihir es... Tapi lucunya... Dia memiliki seorang kembaran yang dari perkiraanku berbeda sifatnya dengan dia... Aku lebih menyukai sifat kembarannya yang lucu... Konyol... Menyenangkan... Dan apa adanya...